Air Terjun Anjasmoro, Paduan Mitos dan Keindahan Alam

Sumber berita; timesjatim.com



Pemandangan Air Terjun Anjasmoro. (FOTO: Siti Mukifah/TIMES Indonesia)


TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam penamaan suatu tempat ada sejarah di belakangnya. Begitu pula pada Air Terjun Anjasmoro yang terletak di Desa Sumber Salak, Ledokombo, Jember, Jawa Timur.

Air Terjun Anjasmoro menawarkan keindahan yang sangat menakjubkan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Uniknya, tidak hanya air terjun yang dapat dijumpai di sini, namun beberapa sumber mata air di dekat air terjun juga dapat dinikmati kesejukan dan kejernihannya.
Legenda dari Air Terjun Anjasmoro ini juga masih kerap diperbincangkan dan terjaga di kalangan masyarakat Sumber Salak. Iwan Joyo selaku pengelola lokasi wisata tersebut menceritakan sebuah mitologi atau cerita rakyat kepada Times Indonesia yang mengunjungi lokasi itu pada akhir Maret lalu.

Menurut cerita rakyat, konon Air Terjun Anjasmoro merupakan tempat berpisahnya Prabu Damar Wulan yang merupakan salah satu tokoh dari Kerajaan Majapahit dengan Anjasmoro serta Kencana Wungu. 

Sebelum Prabu Damarwulan berangkat ke Kerajaan Blambangan di Banyuwangi untuk melawan kegananasan Prabu Minak Jinggo yang tidak lain merupakan seorang raja di Kerajaan Blambangan, mereka berpisah di tempat ini.

Anjasmoro merestui dan merelakan kepergian Prabu Damar Wulan untuk melawan Prabu Minak Jinggo. Sedangkan Kencana Wungu tidak merelakan kepergian Damar Wulan karena khawatir terhadap nasib Prabu Damar Wulan ketika melawan Raja Blambangan yang terkenal dengan kesaktiannya itu.

"Sepeninggal Damar Wulan, Kencana Wungu mulai dirundung kesedihan dan menangis terus-menerus sehingga tetesan air matanya menjelma menjadi sumber mata air dan lokasinya tidak jauh dari Air Terjun Anjasmoro," kata Iwan.

Ia juga mengatakan bahwa sebelum dijadikan destinasi wisata, keberadaan air terjun tidak terawat dan banyak ditumbuhi rerumputan liar dan terkesan angker. 

"Namun berkat kesadaran pemuda sekitar dan bersamaan dengan bangkitnya destinasi wisata di Jember, akhirnya area sekitar air terjun tersebut mulai dibersihkan," terang Iwan.

Lokasi wisata ini dibuka sejak awal tahun 2016. Sejak itu, pengunjung tidak berhenti untuk datang dari berbagai daerah hingga saat ini.

Dengan harga tiket Rp 3.000 pengunjung dapan menikmati kesejukan Air Terjun Anjasmoro.

Kejernihan air terjun akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mendekatkan diri ke air terjun dan menikmati kedinginannya. Apalagi di Samping air terjun terdapat aneka macam bunga yang sedap dipandang mata. 

Dedaunan yang menghijau, suara jatuhan air terjun dan suara pohon bambu ketika diterjang angin, menambahkan rasa dekat dengan alam. Rasa kagum dan syukur terhadap ciptaan Tuhan pun bertambah.

Kebahagian akan terasa lengkap dengan memboyong anggota keluarga ke tempat ini, keindahan Air Terjun Anjasmoro dapat menjadi latar belakang yang menarik saat berfoto  bersama keluarga.

Tak hanya itu,  bagi pengunjung yang hobi memancing, dapat membawa alat pancing ke tempat ini. Karena tak jarang pengunjung yang memancing di kolam dekat air terjun. 

Sepulang dari air terjun, pengunjung dapat menghangatkan badan dengan membeli kopi atau jajanan hangat yang dijual oleh beberapa warga di sekitar pintu masuk lokasi tersebut.

Jika pengunjung masih ingin melanjutkan perjalanan, masih terdapat Air terjun Damar Wulan yang tak jauh dari lokasi Air Terjun Anjasmoro. Lokasi tersebut dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

Meski lokasinya cukup menyempil, rute menuju tempat ini tidak terlalu susah. Cukup membuka Google Map atau bertanya kepada warga setempat ketika tiba di Desa Sumber Salak.

Perjalanan ke Air Terjun Anjasmoro, Jember dapat ditempuh kurang lebih satu jam dari pusat kota Jember atau berjarah 30 kilometer dari pusat kota. (*)